Bicara soal Jakarta dan panoramanya, tak akan lengkap ketika hanya berjalan-jalan dan menikmati hidangan di restoran. Kamu juga harus singgah di berbagai destinasi wisata unik dan menarik yang hanya ada di Jakarta. Tidak perlu membutuhkan banyak waktu menentukan pilihan ingin mengunjungi destinasi wisata apa di Jakarta, karena wisata sejarah, wisata buatan dan ragam wisata lain siap memanjakan mata. Misalnya saja Museum Taman Prasasti yang jadi icon sejarah dan cagar budaya masa Peninggalan Belanda. Dimana kamu akan diajak menelisik lebih dalam tentang keunikan dari tempat wisata ini.
Oleh sebab itulah, bagi kamu yang sedang menginap di Citi M Hotel Jakarta dan bingung mencari tempat wisata terdekat, datang saja ke tempat wisata sejarah ini. Mau tau apa saja keunikan yang bikin ingin kamu ingin segera datang? Simak ulasan lengkap berikut ini.
Sejarah Museum Taman Prasasti Jakarta
Ketika kamu hendak berkunjung ke suatu tempat bersejarah, pernahkan terpikir akan bagaimana permulaan tempat bersejarah itu dibangun? Seperti Museum Taman Prasasti Jakarta ini, tempat dimana pelancong datang untuk mengunjungi makam kuno. Sejarah Museum Taman Prasasti dimulai sejak zaman dulu.
Museum makam tersebut adalah pemberian dari seorang Tuan Tanah Gubernur Jenderal ke 29 Batavia, WV Halventius, putra Gubernur Jenderal Jeremias Kerkhof Loan, yang diresmikan pada 28 September 1795. Destinasi wisata ini dibangun di atas bekas pemakaman yang sudah beroperasi sejak tahun 1795 dan area pemakaman tersebut dikenal sebagai Kebon Jahe Kober (Kober yang berarti Kuburan).
Pada zaman dulu, pemakaman Kebon Jahe Kober disediakan bagi pejabat tinggi Belanda dan para bangsawan saat berada di bawah pimpinan VOC yang berkuasa di Batavia. Tetapi semakin berkembangnya masa, pemakaman tersebut digunakan oleh umum, terutama bagi kalangan nasrani. Pemakaman tersebut ditutup sejak tahun 1975, kemudian pada tahun 1977 dirombak dan diresmikan kembali fungsionalnya sebagai museum oleh Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin. Sejak bulan Agustus 2003, Museum Taman Prasasti Jakarta bergabung bersama Museum Sejarah Jakarta dalam satu tata laksana.
Benda Menarik Yang ada di Museum Taman Prasasti Jakarta
Destinasi wisata menarik ini memiliki beragam objek yang patut untuk dilihat dan dikagumi, seperti kereta jenazah antik, koleksi prasasti dan nisan. Sebelum bersenang-senang melihat benda-benda bersejarah tersebut, sebaiknya kamu memeriksa papan informasi lebih dulu, agar dapat mengingat dan memahami arah karena tempatnya yang cukup luas. Berikut beberapa peninggalan historis di Museum Taman Prasasti :
- Area J
Pada Area J, objek yang tersedia adalah Makam Pualam. Makam ini memiliki hiasan berupa buku sedangkan nisan tersebut merupakan milik seorang pendiri sebuah sekolah dokter pada masa Hindia Belanda, Dr. H. F. Roll. School Tot Opleiding Ban Inlandsche Artsen (STOVIA) adalah nama sekolahnya. STOVIA menjadi asal mula berdirinya Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia. Beralih ke area sudut, akan tampak dua buah peti jenazah yang disimpan dalam kotak mika transparan. Dulunya peti tersebut dipakai untuk membawa jenazah presiden juga wakil presiden pertama RI yaitu Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta. Dikarenakan beliau seorang muslim, maka dari itu peti tersebut tidak ikut dikuburkan dan dimuseumkan hingga sekarang.
- Area I
Pada Area I, terdapat Rumah Tulang yang didalamnya berisi tulang-tulang jenazah yang sempat dimakamkan di tanam museum. Bangunan tersebut sebenarnya adalah makam keluarga A. J. W Van Delden yang merupakan penulis dari Indonesia Timur dan juga seorang yang pernah menjabat sebagai ketua perdagangan VOC. Selain itu, konon makam di area I ini juga masih menyimpan jenazah Kapiten Jas, yang konon dapat memberikan seseorang kemakmuran, kesuburan, keselamatan dan kebahagiaan.
- Area G
Pada Area G, terdapat sebuah replika tembok peringatan Pieter Erberveld. Dimana beliau adalah seorang keturunan Belanda-Siam yang berencana untuk melakukan pemberontakan pada pemerintahan Hindia Belanda. Tetapi belum sempat menjalankan rencananya, sudah diketahui dan akhirnya Pieter dihukum mati. Pada bagian atas tembok tersebut juga dulunya ditanamkan penggalan kepala Pieter, lalu sampai sekarang dindingnya dipasang prasasti. Sedangkan di sisi belakang Area G, terdapat patung Pastur Herikus Van Der Grinten yang berdiri di atas tugu berwarna coklat. Seperti namanya, wajah dari patung ini adalah seorang pastur terkenal di Batavia pada masanya. - Area H
Pada Area H, diperlihatkan sebuah nisan sederhana milik seorang arsitek berkebangsaan Belanda bernama Marius J. Hulswit. Selain nisan, terdapat beberapa patung bidadari dan batu nisan di atas pondasi berbentuk segi delapan. Nisan unik tersebut milik Olivia Mariane Raffles, istri dari Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffless yang ternyata seorang pendiri Kebun Raya Bogor. Selain itu, terdapat juga nisan milik Elisabeth Adriane Roseboom istri dari pemilik Sekolah Santa Maria, Jeremias Schill.
Alamat dan Harga Tiket Masuk Museum Taman Prasasti Jakarta
Jika masih kebingungan mencari keberadaan museum mengesankan ini, kamu dapat mengunjungi di Jalan Tanah Abang No. 01, Jakarta Pusat atau hubungi nomor telepon resminya di 021-385-4060. Lalu untuk waktu bukanya mulai pukul 09.00 – 15.00 pada Selasa sampai Minggu. Untuk harga tiket masuk Museum Taman Prasasti dikenakan biaya Rp5.000 untuk dewasa, Rp3.000 untuk mahasiswa dan Rp2.000 untuk pelajar.
Baca juga: Museum Bank Indonesia: Sejarah, Harga Tiket Masuk, dan Koleksi